RESUME
POLA EKSPLORASI BAHAN GALIAN
A. Pendahuluan
Sampel
(conto) merupakan satu bagian yang representatif atau satu bagian dari
keseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai karakteristik untuk tujuan
inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas, dan merupakan sebagian dari
populasi stastistik dimana sifat-sifatnya telah dipelajari untuk mendapatkan
informasi keseluruhan. Dan dalam proses eksplorasi tahap pengambilan sample
sangat di perlukan untuk dapat memudahkan dalam menenukan suatu jenis batuan yang
ada. Secara spesifik, contoh dapat
dikatakan sebagai sekumpulan material yang dapat mewakili jenis batuan,
formasi, atau badan bijih (endapan) dalam arti kualitatif dan kuantitatif
dengan pemerian (deskripsi) termasuk lokasi dan komposisi dari batuan, formasi,
atau badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan contoh tersebut disebut
sampling (pemercontoan).
Secara
umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan,
komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor
pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Tujuan utama mempelajari genesa suatu
endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari
endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan
galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan
diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan
bahan galian tersebut.
Hubungan
antara genesa endapan mineral (bahan galian) dengan beberapa ilmu yang ada pada
industri mineralEndapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk
asalnya disebut dengan endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer
telah terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes)
disebut dengan endapan sekunder (supergen). Dalam Pemilihan
metode sampling dan jumlah contoh yang akan diambil tergantung pada beberapa
faktor, antara lain :
1. Tipe endapan, pola penyebaran, serta ukuran endapan.
2. Tahapan pekerjaan dan prosedur evaluasi,
3. Lokasi pengambilan contoh (pada zona mineralisasi,
alterasi, atau barren),
4. Kedalaman pengambilan contoh, yang berhubungan dengan
letak dan kondisi batuan induk.
5. Anggaran untuk sampling dan nilai dari bijih.
B. Endapan
Berbentuk Urat
1. Komponen
mineral atau logam tidak tersebar merata pada badan urat.
2. Mineral
bijih dapat berupa kristal-kristal yang kasar sehingga diperlukan sample dengan
volume yang besar agar representatif.
3. Kebanyakan
urat mempunyai lebar yang sempit (jika dibandingkan dengan bukaan stope)
sehingga rentan dengan dilution.
4. Kebanyakan
urat berasosiasi dengan sesar, pengisi rekahan, dan zona geser (regangan),
sehingga pada kondisi ini memungkinkan terjadinya efek dilution pada batuan
samping, sehingga batuan samping perlu dilakukan sampling.
5. Perbedaan
assay (kadar) antara urat dan batuan samping pada umumnya tajam, berhubungan
dengan kontak dengan batuan samping, impregnasi pada batuan samping, serta pola
urat yang menjari (bercabang), sehingga dalam sampling perlu dicari dan
ditentukan batas vein yang jelas.
6. Fluktuasi
ketebalan urat sulit diprediksi, dan mempunyai rentang yang terbatas, serta
mempunyai kadar yang sangat erratic (acak/tidak beraturan) dan sulit
diprediksi, sehingga diperlukan sampling dengan interval yang rapat.
7. Kebanyakan
urat relatif keras dan bersifat brittle, sehingga cukup sulit untuk mencegah
terjadinya bias akibat variabel kuantitas per unit panjang sulit dikontrol.
8. Sampling
lanjutan kadang-kadang terbatas terhadap jarak (interval), karena pada umumnya
harus dilanjutkan melalui pemboran inti.
Dari sifat fisik yang di miliki oleh endapan yang
memiliki bentuk urat maka suatu pola pengambilan sampling yang paling tepat
adalah dengan menggunakan pola chip,
Chip sampling Chip sampling adalah salah satu metode
sampling dengan cara mengumpulkan pecahan batuan (rock chip) yang dipecahkan
melalui suatu jalur (dengan lebar 15 cm) yang memotong zona mineralisasi
dengan menggunakan palu atau pahat. Jalur sampling tersebut biasanya bidang
horizontal dan pecahan-pecahan batuan tersebut dikumpulkan dalam suatu kantong
conto. Kadang-kadang pengambilan ukuran conto yang seragam (baik ukuran butir,
jumlah, maupun interval) cukup sulit, terutama pada urat-urat yang keras dan
brittle (seperti urat kuarsa), sehingga dapat menimbulkan kesalahan seperti
oversampling (salting) jika ukuran fragmen dengan kadar tinggi relatif lebih
banyak daripada fragmen yang low grade.
Sumber :www.mineralogi
Gambar 1
Gambar Metode chanel
Dalam melakukan chip sampling harus menggunakan
prosedur yang baik dan benar seperti :
1. tajam
stainless steel cat scraper.
2. pakai tisu
untuk membersihkan cat scraper.
3.
Penggunaan sarung tangan saat mengambil
sample dan di masukan dalam kontainer
(seperti tabung polypropylene centrifuge non-steril 50 ml)
4. jika batuan
keras harus dikupas yang dapat dibilas kuantitatif untuk sampel chip cat jika
hasilnya harus dilaporkan dalam mg / cm2 . Zip-jenis Baggies sealable dapat
digunakan hanya jika hasilnya harus dilaporkan dalam ug / g atau persen berat.
perangkat
5. penggunaan Plastik kantong sample .
C. Pada endapan stratiform
Endapan stratiform disini termasuk
endapan-endapan logam dasar yang terendapkan selaras/sejajar dengan bidang
perlapisan satuan litologi (litofasies), dimana mineral bijih secara lateral
dikontrol oleh bidang perlapisan atau bentuk-bentuk sedimen yang lain
(sedimentary hosted). Karakteristik umum tipe endapan ini yang berhubungan
dengan metode sampling antara lain :
1. Mempuyai
ketebalan yang cukup besar.
2. Mempunyai
penyebaran lateral yang cukup luas.
3. Kadang-kadang
diganggu oleh struktur geologi atau tektonik yang kuat, sehingga dapat
menimbulkan masalah dalam sampling.
4. Arah
kecenderungan kadar relatif seragam dan dapat diprediksi, namun kadang-kadang
dapat terganggu oleh adanya remobilisasi, metamorfisme, atau berbentuk urat.
5. Perubahan-perubahan
gradual atau sistematis dalam kadar harus diikuti oleh perubahan dalam interval
sampling.
6. Dalam
beberapa kondisi mungkin terdapat mineralisasi yang berbutir halus dan kemudian
berpengaruh pada besar volume material yang dilakukan sampling.
7. Pada tipe
hosted by meta-sediment, perlu diperhatikan variabel ukuran conto akibat
perubahan ukuran, kekerasan batuan, atau nugget effect.
8. Setempat
dapat terjadi perubahan kadar yang moderat dan dapat menyebabkan kesalahan pada
sampling yang signifikan.
9. Cut
off kadar dapat gradasional (tidak konstan).
Dari sifat fisik yang di miliki oleh endapan yang
memiliki bentuk urat maka suatu pola pengambilan sampling yang paling tepat
adalah dengan menggunakan pola Channel sampling adalah suatu metode (cara)
pengambilan conto dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang
memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur
dan seragam (lebar 3-10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau
tegak lurus kemiringan lapisan
Sumber :www.mineralogi
Gambar 2
Gambar Metode chanel
cara atau pendekatan yang dapat
dilakukan dalam mengumpulkan fragmen-fragmen batuan dalam satu conto atau
melakukan pengelompokan conto (sub-channel) yang tergantung pada tipe (pola)
mineralisasi, antara lain :
1. Membagi panjang channel dalam
interval-interval yang seragam, yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona
bijih relatif lebar. Contohnya pada pembuatan channel dalam sumur uji pada
endapan laterit atau residual.
2. Membagi
panjang channel dalam interval-interval tertentu yang diakibatkan oleh variasi
(distribusi) zona mineralisasi.
3. Untuk kemudahan, dimungkinkan penggabungan
sub-channel dalam satu analisis kadar atau dibuat komposit.
4. Pada
batubara atau endapan berlapis, dapat diambil channel sampling per tebal seam
(lapisan) atau ply per ply (jika terdapat sisipan pengotor
D. Endapan Sedimen
Pada tipe endapan ini, termasuk endapan batubara,
ironstones, potash, gipsum, dan garam, yang mempunyai karakteristik :
- Mempuyai
kontak yang jelas dengan batuan samping.
- Mempunyai
fluktuasi perubahan indikator kualitas yang bersifat gradual.
- Sampling
sering dikontrol oleh keberadaan sisipan atau parting dalam batubara,
sehingga interval sampling lebih bersifat ply per ply.
- Perubahan
(variasi) ketebalan lapisan yang cenderung gradual, sehingga
anomali-anomali yang ditemukan dapat diprediksi lebih awal (washout,
sesar, perlipatan, dll.), sehingga pola dan kerapatan sampling disesuaikan
dengan variasi yang ada.
- Rekomendasi
pola sampling (strategi sampling) adalah dengan interval teratur secara
vertikal, bed by bed (atau ply by ply), atau jika relatif homogen dapat
dilakukan secara komposit
Dari sifat fisik yang di miliki oleh endapan yang
memiliki bentuk perlapisan maka suatu pola pengambilan sampling yang paling
tepat adalah dengan menggunakan pola Channel sampling adalah suatu metode
(cara) pengambilan conto dengan membuat alur (channel) sepanjang permukaan yang
memperlihatkan jejak bijih (mineralisasi). Alur tersebut dibuat secara teratur
dan seragam (lebar 3-10 cm, kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal, atau
tegak lurus kemiringan lapisan
Metode pemboran cara
atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan fragmen-fragmen batuan
dalam satu conto atau melakukan pengelompokan conto (sub-channel) yang
tergantung pada tipe (pola) mineralisasi, antara lain :
1. Membagi panjang channel dalam interval-interval
yang seragam, yang diakibatkan oleh variasi (distribusi) zona bijih relatif
lebar. Contohnya pada pembuatan channel dalam sumur uji pada endapan laterit
atau residual.
2. Membagi
panjang channel dalam interval-interval tertentu yang diakibatkan oleh variasi
(distribusi) zona mineralisasi.
3. Untuk kemudahan, dimungkinkan penggabungan
sub-channel dalam satu analisis kadar atau dibuat komposit.
4. Pada
batubara atau endapan berlapis, dapat diambil channel sampling per tebal seam
(lapisan) atau ply per ply (jika terdapat sisipan pengotor
Dan bisa juga menggunakan metode sampling
Perkerjaan
pengambilan contoh batuan dengan pemboran ini dapat dibagi menjadi dua
berdasarkan tenaga penggerak dari bornya, yaitu metode pemboran tangan (hand
auger) dan metode pemboran mesin (core drilling). Cara pemboran tangan sangat
cocok untuk endapan bahan galian yang tidak terlalu kompak dan terletak
dangkal, misalnya endapan alluvial pasir di Cilacap. Jarak antara satu pemboran
dengan pemboran lainnya tergantung keadaan, sedangkan harga rata-ratanya makin
baik jika pemboran makin rapat.
Sebaliknya,
dalam pengambilan contoh batuan dengan bor mesin supaya diperhatikan
faktor-faktor di bawah ini :
· Keadaan
medan,dimana untuk keadaan medan yang berbukit-bukit, sebaiknya digunakan mesin
bor yang ringan atau yang dapat dilepas-lepas untuk memudahkan pembawaan.
· Kedalaman
endapan, dimana untuk endapan yang cukup dangkal cukup dipakai bor tangan,
sedangkan yang dalam digunakan bor mesin.
· Sifat-sifat
fisik batuan.
· Sumber
air.
· Keadaan
peralatan seperi keadaan pahat, stang bor, pipa casing, dan sebagainya.
Pada pemboran
inti, contoh batuan yang terambil dapat berupa inti dan sludge yang
masing-masing diletakkan dalam core box untuk inti dan sludge
box untuk sludge. Sludgeadalah hasil gesekan pahat dengan batuan
yang kemudian diangkat oleh air pembilas, karena itu sludge akan
berupa lumpur.
Sumber :www.mineralogi
Gambar 2
Gambar Metode Pemboran
E. Endapan Porfiri
Karakteristik umum dari tipe endapan ini yang perlu
diperhatikan adalah :
- Mempuyai
dimensi yang besar, sehingga sampling lebih diprioritaskan dengan pemboran
inti (diamond atau percussion).
- Umumnya
berbentuk non-tabular, umumnya mempunyai kadar yang rendah dan bersifat
erratic, sehingga kadang-kadang dibutuhkan conto dalam jumlah (volume)
yang besar, sehingga kadang-kadang dilakukan sampling melalui winze
percobaan, adit eksplorasi, dan paritan.
- Zona-zona
mineralisasi mempunyai pola dan variabilitas yang beragam, seperti tipe
disseminated, stockwork, vein, atau fissure, sehingga perlu mendapat
perhatian khusus dalam pemilihan metode sampling.
- Keberadaan
zona-zona pelindian atau oksidasi, zona pengkayaan supergen, dan zona
hipogen, juga perlu mendapat perhatian khusus.
- Mineralisasi
dengan kadar hipogen yang relatif tinggi sering terkonsentrasi sepanjang
sistem kekar sehingga penentuan orientasi sampling dan pemboran perlu
diperhatikan dengan seksama.
- Zonasi-zonasi
internal (alterasi batuan samping) harus selalu diperhatikan dan direkam
sepanjang proses sampling.
- Variasi
dari kerapatan pola kekar akan mempengaruhi kekuatan batuan, sehingga
interval (kerapatan) sampling akan sangat membantu dalam informasi
fragmentasi batuan nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar