JENIS-JENIS
JIG
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengolahan bahan galian Semester 4 Pada Program Study Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Oleh :
Nama : Mochamad Widy Abdul Azis
NPM : 10070114056
Kelas
:
A
PROGRAM
STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
ISLAM BANDUNG
1437
H / 2016 M
JIG
A. Jigging
Jig
merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis,
bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan kemampuan menerobos
dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air dengan saringan
horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan pemisah.
Tangki jig dilengkapi dengan lubang
pengeluaran konsentrat (spigot) pada
bagian bawahnya. Disaning itu jig juga memiliki suatu mekanisme penyebab
terjadinya tekanan (pulsion) yang
diimbangi dengan pemakaian air tambahan.
Alat utama yang banyak dipakai dalam
konsentrasi gravitasi salah satunya adalah jig.
Dalam jig, pemisahan mineral berharga
(umumnya dengan berat jenis tinggi) dari pengotornya (berat jenis rendah)
dilakukan didalam suatu aliran fluida. Lumpur (pulp) yang merupakan umpan (feed)
disebarkan di atas screen (pengayak)
yang mana diatasnya disebarkan pula material lain (bed). Berat jenis bed merupakan faktor yang cukup penting dan
biasanya terletak di antara mineral berat dan mineral ringan.
Aliran air ke atas (pulsion) dan aliran air ke bawah (suction) akan membentuk getaran
sedemikian rupa sehingga mineral-mineral berat akan akan tertarik ke bawah
sedang mineral-mineral ringan akan terdorong ke atas. Aliran air ke atas dengan
kecepatan yang cukup tinggi akan membuka bed
dan mineral akan terdorong ke atas. Pada aliran air ke bawah, bed akan tertutup, mineral-mineral berat
akan terperangkap di dalam bed.
Proses ini berlangsung berulang-ulang sehingga mineral berat dapat dipisahkan
dari mineral ringan.
B. Parameter
Yang Dapat Ditentukan Dari Proses Jigging
Pada proses pemisahan dengan
menggunakan alat jig, terdapat
beberapa parameter yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter
yang mempengaruhi proses pemisahan tersebut antara lain :
a. Ukuran lubang spigot
Lubang spigot
adalah suatu lubang yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan mempengaruhi volume air
yang terdapat dalam tangki jig.
Apabila ukuran lubang spigot terlalu
besar, maka volume air yang keluar melalui lubang spigot akan menjadi besar.
b. Amplitudo membran atau frekuensi stroke
Amplitudo
membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau membran dari awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction), sedangkan frekuensi stroke
merupakan banyaknya dorongan per menit. Bila jumlah (rpm) pukulan besar, maka
panjang langkahnya (amplitudo) lebih
pendek demikian sebaliknya.
c. Kecepatan aliran horizontal
Kecepatan
aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir di atas lapisan bed . Fungsi kecepatan horizontal adalah
untuk membawa material ringan, baik yang berukuran besar ataupun kecil.
Kecepatan aliran horizontal ini sangat berpengaruh terhadap pengendapan
mineral.
d. Ketebalan bed dan ukuran batu pada lapisan bed yang digunakan
Bed
merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang digunakan
sebagai media pemisah mineral berat pada jig.
Ketebalan dan ukuran bed sangat
mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada mineral yang akan dipisahkan
. Semakin tebal dan besar ukuran butir bed,
maka akan semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong
lapisan bed, sehingga semakin sedikit
partikel mineral berharga yang mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin
tipis dan kecil ukuran butir bed,
maka ada kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkan bed, sehingga ruangan antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini
menyebabkan mineral ringan yang berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan mengendap sebagai konsentrat,
sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.
e. Volume air tambahan (Under water)
Selama proses
pemisahan berlangsung dengan baik sesuai rencana, air di dalam tangki ada yang
masuk ada pula yang keluar. Air yang masuk adalah air yang bercampur bersama feed dan air yang berasal dari header tank (air tambahan). Sedangkan
air yang keluar adalah air yang keluar bersama-sama dengan tailing dan air yang
keluar melalui spigot bersama
konsentrat.
f. Feeding
dan proses padatan
Feeding
adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik bijih berharga
atau mineral lainnya dengan mengalir
kepermukaan jig, yang disesuaikan
dengan kapasitas alat pencucian. Distribusi feed
dipermukaan jig harus diatur dengan
baik agar proses jigging dapat
berjalan dengan sempurna.
g. Jig
screen
Jig screen merupakan
saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm) yang dipasang
diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi pemasangan jig screen berpengaruh terhadap jumlah
dan luas lubang bukaan jig screen
tersebut.
h. Motor jig
Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP motor yang
digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saat pulsion, jumlah putaran gear
box dan panjang pukul motor yang digunakan.
i. Kemiringan jig
Kemiringan jig berpengaruh terhadap kecepatan
aliran horizontal pada kondisi yang stabil, dengan perbandingan kemiringan jig 1:12, dalam artian bila kemirinagan
jig ditambah satu derajat maka kecepatan akan bertambah dua belas kali dari
kecepatan pada posisi jig yang datar.
j. Kecepatan aliran didalam jig tank
Kecepatan
aliran didalam tangki jig berpengaruh
terhadap proses pengendapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal
keatas akibat pulsion lebih besar
dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak
memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya jika
kecepatan aliran vertikal ke atas
terlalu kecil maka kadar konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena
mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil akan turun sebagai
konsentrat.
Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 1
Bagian – Bagian Jig
c. Cara kerja
Cara
kerja dari alat ini di mana
pertama umpan masuk melalui lubang jig
yang disebut pulp, umpan dimasukan
bersama aliran fluida. Saat umpan masuk rag
setelah
bergerak naik dan turun yang disebut pulsion dan suction di bantu dengan hutch water. Fungsi hucth water pada konsentrasi jig:
1.
Untuk
meminimalisir ruangan yang vakum pada saat suction
sehingga hisapan akibat suction berkurang
2.
Menambah
air untuk memperkirakan apakah suatu mineral akan dapat dipisahkan dengan baik
atau tidak dari mineral lainnya adalah dengan cara mengetahui kriteria concentration.
Adapun
agar mendapatkan hasil yang lebih baik rag
yang digunakan harus memiliki berat
jenis diantara mineral ringan dan berat yang akan dipisahkan. Jika Ukuran rag yang besar akan memberikan celah yang besar, sehingga mineral
berat lebih bebas bergerak turun dan akan menambah jumlah konsentrat. Rag yang terlalu tebal akan menyulitkan
partikel-partikel untuk lolos pada lapisan rag
dan ini akan mengurangi konsentrat. Fungsi
rag pada jig antara lain :
1. Meratakan
dorongan ke atas selama pulsion,
sekaligus mencegah dorongan sebagian.
2. Sebagai
pengatur atau pengendali dan mencegah mineral ringan lewat menuju konsentrat.
3. Pada
saat pulsion, lapisan ditambah
mineral akan membentuk suspense sehingga
membuat kondisi hindered settling,
dengan perbandingannya yang sangat besar.
4. Mencegah
lolosnya mineral ringan.
Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 2
Cara kerja Jig
d. Jenis –
jenis Jig berdasaarkan Screen
a.
Fix Sieve Plunge Jig
Alat yang termasuk didalamnya adalah
Harz jig. Penggerak alat ini adalah plungger yang bergerak naik turun sehingga
menimbulkan suctiondan pulsion. Tempat konsentrat terletak di bagian bawah
sedangkan dibagian atas tempat keluarnya tailing, ini semua terletak di bagian
atas screen. Alat ini terbuat dari kayu atau beton, yang terdiri dari beberapa
kompartemen yaitu konsentrat, middling dan tailing.
Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 3
Fix
Sieve Plunge Jig
b.
Fixed Sieve Air Pulsator Jig
Contoh
alat ini adalah Baum jig. Alat ini mempunyai fixed sieve (a) yang dilalui air
yang terdorong karena tekanan udara. Secara mekanis tekanan udara dikontrol
oleh valve (b) menuju closed chamber (c) dan selanjutnya ke ruang bawah
kompartemen sieve. Perubahan kecepatan tekanan udara pada closed chamber
dikendalikan oleh perangkat mekanisme valve. Screen pengeluaran dari depan yang
digerakkan aleh mekanisme float (d). Material ringan dikeluarkan melalui bagian
atas. Alat ini digunakan dalam pencucian batubara.
Add caption |
Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 4
Fixed Sieve Air
Pulsator Jig
c.
Fixed Sieve Diaphragma Jig
Alat yang termasuk jenis ini adalah Bendelari jig. Gerakan pulsiondan suction
dehasilkan dari diaphragma yang terbuat dari karet. Diaphragma mengembang dan
mengempis sehingga menimbulkan gerakan ke atas. Diaphragma terletak pada bagian
dalam dari alat tersebut yang digerakkan oleh torak yang naik turun karena
dihubungkan dengan eksentrik. Under water disalurkan pada bagian bawah saringan
melalui sebuag
KESIMPULAN
Jig merupakan salah satu alat pemisahan
yang berdasarkan perbedaan berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan
adanya perbedaan kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap
suatu lapisan pemisah (bed). Secara
umum jig merupakan suatu tangki
terbuka yang berisi air dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya
dimana terdapat lapisan pemisah.
Jenis-jenis
Jig :
1. Fix Sieve Plunge Jig
2. Fixed Sieve Air Pulsator Jig
3. Fixed Sieve Diaphragma Jig
Tidak ada komentar:
Posting Komentar