Kamis, 17 November 2016

Jenis-Jenis jig



JENIS-JENIS JIG
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengolahan bahan galian  Semester 4 Pada Program Study Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung


Oleh :
                     Nama  : Mochamad Widy Abdul Azis
                     NPM    : 10070114056
                     Kelas   : A

                    





PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1437 H / 2016 M
JIG


A.   Jigging
            Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan pemisah.
            Tangki jig  dilengkapi dengan lubang pengeluaran konsentrat (spigot) pada bagian bawahnya. Disaning itu jig  juga memiliki suatu mekanisme penyebab terjadinya tekanan (pulsion) yang diimbangi dengan pemakaian air tambahan.
Alat utama yang banyak dipakai dalam konsentrasi gravitasi salah satunya adalah jig. Dalam jig, pemisahan mineral berharga (umumnya dengan berat jenis tinggi) dari pengotornya (berat jenis rendah) dilakukan didalam suatu aliran fluida. Lumpur (pulp) yang merupakan umpan (feed) disebarkan di atas screen (pengayak) yang mana diatasnya disebarkan pula material lain (bed). Berat jenis bed merupakan faktor yang cukup penting dan biasanya terletak di antara mineral berat dan mineral ringan.
Aliran air ke atas (pulsion) dan aliran air ke bawah (suction) akan membentuk getaran sedemikian rupa sehingga mineral-mineral berat akan akan tertarik ke bawah sedang mineral-mineral ringan akan terdorong ke atas. Aliran air ke atas dengan kecepatan yang cukup tinggi akan membuka bed dan mineral akan terdorong ke atas. Pada aliran air ke bawah, bed akan tertutup, mineral-mineral berat akan terperangkap di dalam bed. Proses ini berlangsung berulang-ulang sehingga mineral berat dapat dipisahkan dari mineral ringan.

B.   Parameter Yang Dapat Ditentukan Dari Proses Jigging
            Pada proses pemisahan dengan menggunakan alat jig, terdapat beberapa parameter yang mempengaruhi efektifitas kerja jig. Adapun parameter yang mempengaruhi proses pemisahan tersebut antara lain :
a.   Ukuran lubang spigot
Lubang  spigot adalah suatu  lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya konsentrat hasil pemisahan. Besarnya ukuran lubang spigot ini akan mempengaruhi volume air yang terdapat dalam tangki jig. Apabila ukuran lubang spigot terlalu besar, maka volume air yang keluar melalui lubang spigot  akan menjadi besar.
b.   Amplitudo membran atau frekuensi stroke
Amplitudo membran adalah jarak yang ditempuh oleh torak atau membran dari awal dorongan (pulsion) hingga akhir hisapan (suction), sedangkan frekuensi stroke merupakan banyaknya dorongan per menit. Bila jumlah (rpm) pukulan besar, maka panjang langkahnya (amplitudo) lebih pendek demikian sebaliknya.
c.   Kecepatan aliran horizontal
Kecepatan aliran horizontal adalah kecepatan air yang mengalir di atas lapisan bed . Fungsi kecepatan horizontal adalah untuk membawa material ringan, baik yang berukuran besar ataupun kecil. Kecepatan aliran horizontal ini sangat berpengaruh terhadap pengendapan mineral.
d.   Ketebalan bed dan ukuran batu pada lapisan bed yang digunakan
Bed merupakan bahan padat yang terdiri dari lapisan batu hematite yang digunakan sebagai media pemisah mineral berat pada jig. Ketebalan dan ukuran bed sangat mempengaruhi hasil pemisahan dan tergantung kepada mineral yang akan dipisahkan . Semakin tebal dan besar ukuran butir bed, maka akan semakin sulit kecepatan aliran vertical ke atas untuk mendorong lapisan bed, sehingga semakin sedikit partikel mineral berharga yang mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya semakin tipis dan kecil ukuran butir bed, maka ada kemungkinan aliran vertical ke atas akan melontarkan bed, sehingga ruangan antara bed menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan mineral ringan yang berukuran besar akan menerobos lapisan bed dan mengendap sebagai konsentrat, sehingga kadar konsentrat menjadi rendah.
e.   Volume air tambahan (Under water)
Selama proses pemisahan berlangsung dengan baik sesuai rencana, air di dalam tangki ada yang masuk ada pula yang keluar. Air yang masuk adalah air yang bercampur bersama feed dan air yang berasal dari header tank (air tambahan). Sedangkan air yang keluar adalah air yang keluar bersama-sama dengan tailing dan air yang keluar melalui spigot bersama konsentrat.
f.    Feeding dan proses padatan
Feeding adalah proses pemasukan bahan baku campuran mineral baik bijih berharga atau  mineral lainnya dengan mengalir kepermukaan jig, yang disesuaikan dengan kapasitas alat pencucian. Distribusi feed dipermukaan jig harus diatur dengan baik agar proses jigging dapat berjalan dengan sempurna.
g.   Jig screen
Jig screen merupakan saringan yang terbuat dari kawat (ketebalan kawat 1,5 mm) yang dipasang diantara rooster bawah dan rooster atas. Posisi pemasangan jig screen berpengaruh terhadap jumlah dan luas lubang bukaan jig screen tersebut.
h.   Motor jig
Motor jig merupakan motor penggerak stroke yang menyebabkan terjadinya pulsion dan suction pada proses pemisahan. Penentuan daya atau HP motor yang digunakan berdasarkan beban yang akan didorong pada saat pulsion, jumlah putaran gear box dan panjang pukul motor yang digunakan.
i.    Kemiringan jig
Kemiringan jig berpengaruh terhadap kecepatan aliran horizontal pada kondisi yang stabil, dengan perbandingan kemiringan jig 1:12, dalam artian bila kemirinagan jig ditambah satu derajat maka kecepatan akan bertambah dua belas kali dari kecepatan pada posisi jig yang datar.
j.    Kecepatan aliran didalam jig tank
Kecepatan aliran didalam tangki jig berpengaruh terhadap proses pengendapan mineral berharga. Apabila kecepatan aliran vertikal keatas akibat pulsion lebih besar dari kecepatan jatuh butir mineral berharga, maka mineral berharga tidak memiliki kesempatan untuk turun mengendap sebagai konsentrat. Sebaliknya jika kecepatan aliran vertikal  ke atas terlalu kecil maka kadar konsentrat akan menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena mineral pengotor yang kecepatan jatuhnya juga kecil akan turun sebagai konsentrat.

       Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 1
Bagian – Bagian Jig

c.         Cara kerja
Cara kerja dari alat ini di mana pertama umpan masuk melalui lubang jig yang disebut pulp, umpan dimasukan bersama aliran fluida. Saat umpan masuk rag setelah bergerak naik dan turun yang disebut  pulsion dan suction di bantu dengan hutch water. Fungsi hucth water pada konsentrasi jig:
1.    Untuk meminimalisir ruangan yang vakum pada saat suction sehingga hisapan akibat suction berkurang
2.    Menambah air untuk memperkirakan apakah suatu mineral akan dapat dipisahkan dengan baik atau tidak dari mineral lainnya adalah dengan cara mengetahui kriteria concentration.
Adapun agar mendapatkan hasil yang lebih baik rag  yang digunakan harus memiliki berat jenis diantara mineral ringan dan berat yang akan dipisahkan. Jika Ukuran rag yang besar akan memberikan celah yang besar, sehingga mineral berat lebih bebas bergerak turun dan akan menambah jumlah konsentrat. Rag  yang terlalu tebal akan menyulitkan partikel-partikel untuk lolos pada lapisan rag dan ini akan mengurangi konsentrat. Fungsi rag pada jig antara lain :
1.    Meratakan dorongan ke atas selama pulsion, sekaligus mencegah dorongan sebagian.
2.    Sebagai pengatur atau pengendali dan mencegah mineral ringan lewat menuju konsentrat.
3.    Pada saat pulsion, lapisan ditambah mineral akan membentuk suspense sehingga membuat kondisi hindered settling, dengan perbandingannya yang sangat besar.
4.    Mencegah lolosnya mineral ringan.
       Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 2
Cara kerja  Jig

d.         Jenis – jenis Jig berdasaarkan Screen
a.         Fix Sieve Plunge Jig
   Alat yang termasuk didalamnya adalah Harz jig. Penggerak alat ini adalah plungger yang bergerak naik turun sehingga menimbulkan suctiondan pulsion. Tempat konsentrat terletak di bagian bawah sedangkan dibagian atas tempat keluarnya tailing, ini semua terletak di bagian atas screen. Alat ini terbuat dari kayu atau beton, yang terdiri dari beberapa kompartemen yaitu konsentrat, middling dan tailing.




  Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 3
Fix Sieve Plunge Jig

b.         Fixed Sieve Air Pulsator Jig
 Contoh alat ini adalah Baum jig. Alat ini mempunyai fixed sieve (a) yang dilalui air yang terdorong karena tekanan udara. Secara mekanis tekanan udara dikontrol oleh valve (b) menuju closed chamber (c) dan selanjutnya ke ruang bawah kompartemen sieve. Perubahan kecepatan tekanan udara pada closed chamber dikendalikan oleh perangkat mekanisme valve. Screen pengeluaran dari depan yang digerakkan aleh mekanisme float (d). Material ringan dikeluarkan melalui bagian atas. Alat ini digunakan dalam pencucian batubara.

Add caption
Sumber : pengolahan bahan galian
Gambar 4
Fixed Sieve Air Pulsator Jig


c.         Fixed Sieve Diaphragma Jig
  Alat yang termasuk jenis ini adalah Bendelari jig. Gerakan pulsiondan suction dehasilkan dari diaphragma yang terbuat dari karet. Diaphragma mengembang dan mengempis sehingga menimbulkan gerakan ke atas. Diaphragma terletak pada bagian dalam dari alat tersebut yang digerakkan oleh torak yang naik turun karena dihubungkan dengan eksentrik. Under water disalurkan pada bagian bawah saringan melalui sebuag



























KESIMPULAN



Jig merupakan salah satu alat pemisahan yang berdasarkan perbedaan berat jenis, bekrja secara mekanis yang menggunakan adanya perbedaan kemampuan menerobos dari butiran yang akan dipisahkan terhadap suatu lapisan pemisah (bed). Secara umum jig merupakan suatu tangki terbuka yang berisi air dengan saringan horizontal terletak pada bagian atasnya dimana terdapat lapisan pemisah.
Jenis-jenis Jig :
1.    Fix Sieve Plunge Jig
2.    Fixed Sieve Air Pulsator Jig
3.    Fixed Sieve Diaphragma Jig






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar